Profil
Berawal dari pendirian Pondok pesantren Raudlatussu’ada Buaran pada tahun 1963 oleh K.H. Abd. Salam diatas sebidang tanah wakaf dari keluarga Abdul Jabar yaitu Bapak Abbas (Alm)
Pada awal
kiprahnya dalam mengembangkan ilmu agama, sistem pendidikan yang berbasis pada
kitab-kitab salaf/kitab kuning dijalankan dengan metode Sorogan dan Bandongan
dengan peserta didik (santri) lokal Desa Buaran dan sekitarnya, yang terbagi
dalam dua kelompok yaitu: santri yang menetap di kamar/bilik yang disediakan,
dan santri yang hanya datang ketika pelaksanaan pengajian berlangsung untuk
kemudian pulang ketika pengajian selesai yang dikenal dengan istilah Santri
Kalong. Sampai sekarang dua jenis kelompok santri ini masih tetap ada.
Selanjutnya
pada tahun 1984 mulai diperkenalkan sistem pengajaran klasikal gradual yang
dikelompokkan dengan standarisasi mata pelajaran yang terbagi dalam tingkatan
Awwaliyah, Wustho, dan ‘Ulya. Melalui sistem inilah babak baru dalam penerapan
sistem pendidikan di Pondok Pesantren Raudlatussu’ada. Dan mengingat tenaga
pendidik yang tunggal (K.H. Abd. Salam) maka sistem ini bertahan hingga beliau
K.H. Abd. Salam wafat pada tahun 1992.
Sepeninggal
K.H. Abd. Salam PP. Raudlatussu’ada dipimpin dengan sistem kolektif dengan
model Dewan Pengasuh yang terdiri dari para waris Almarhum Bpk. K.H. Abd. Salam
dengan pengasuh utama Drs. K.H. Hasbullah Abd. Salam.
Dalam periode kepemimpinan kolektif inilah dimulai perubahan pola dan sistem
pengajaran dari model tradisional kultural menjadi badan wakaf dan memiliki
yayasan melalui Akta Notaris pada tahun 1998.
Tuntutan zaman dan keberadaan Yayasan telah mendorong Dewan
Pengasuh untuk melakukan terobosan sistem pendidikan dengan membuka pondok
pesantren putri dan lembaga pendidikan umum sebagai respon sekaligus
implementasi dari aspirasi serta harapan masyarakat dan alumni yang ada.
Pada tahun ajaran 2003/2004, PP. Raudlatussu’ada Buaran / Yayasan Assalam Assalafiyyah secara
resmi membuka dan mendirikan sebuah
lembaga pendidikan lanjutan tingkat atas dengan nama Madrasah Aliyah Assalam
(MAA) Bantarkawung dengan berpedoman pada kurikulum Departemen Agama, dengan
nilai plus keterampilan dalam bidang komputer, menjahit, Bahasa Arab, Bahasa
Inggris, dll.
Visi dan Misi
a.
Visi
Terwujudnya Generasi Muslim Intelektual, Terampil, Dan
Berkepribadian Luhur.
b.
Misi
1.
Meningkatkan Aktivitas
Penghayatan Ajaran Agama.
2.
Mempunyai Keterampilan
Sesuai Minat Dan Bakat.
3.
Meningkatkan Kualitas
Belajar Mengajar Dan Bimbingan Secara Efektif.
4.
Menumbuhkan Motivasi Untuk
Berprestasi Dibidang Akademik Dan Non Akademik.
5.
Menyelenggarakan Pendidikan
Yang Berkualitas Dan Terjangkau Semua Lapisan.
Tujuan
a.
Tujuan Umum
1.
Berpartisipasi dalam Pembangunan Bangsa pada bidang
Pendidikan.
2.
Mempersiapkan sumber daya manusia yang bertaqwa kepada
Allah SWT dan budi pekerti
3.
Memberikan bekal ilmu pengetahuan agar para siswa
memiliki wawasan yang luas.
b.
Tujuan Khusus
1.
Membantu para siswa / Santri untuk bias mencapai apa
yang dicita-citakan (meneruskan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi).
2.
Memberikan bekal kepada para Siswa/Santri tentang
pengetahuan umum dan agama Islam terutama aswaja yang berbasis kitab-kitab
kuning.
Berawal dari pendirian Pondok pesantren Raudlatussu’ada Buaran pada tahun 1963 oleh K.H. Abd. Salam diatas sebidang tanah wakaf dari keluarga Abdul Jabar yaitu Bapak Abbas (Alm)
Pada awal
kiprahnya dalam mengembangkan ilmu agama, sistem pendidikan yang berbasis pada
kitab-kitab salaf/kitab kuning dijalankan dengan metode Sorogan dan Bandongan
dengan peserta didik (santri) lokal Desa Buaran dan sekitarnya, yang terbagi
dalam dua kelompok yaitu: santri yang menetap di kamar/bilik yang disediakan,
dan santri yang hanya datang ketika pelaksanaan pengajian berlangsung untuk
kemudian pulang ketika pengajian selesai yang dikenal dengan istilah Santri
Kalong. Sampai sekarang dua jenis kelompok santri ini masih tetap ada.
Selanjutnya
pada tahun 1984 mulai diperkenalkan sistem pengajaran klasikal gradual yang
dikelompokkan dengan standarisasi mata pelajaran yang terbagi dalam tingkatan
Awwaliyah, Wustho, dan ‘Ulya. Melalui sistem inilah babak baru dalam penerapan
sistem pendidikan di Pondok Pesantren Raudlatussu’ada. Dan mengingat tenaga
pendidik yang tunggal (K.H. Abd. Salam) maka sistem ini bertahan hingga beliau
K.H. Abd. Salam wafat pada tahun 1992.
Sepeninggal
K.H. Abd. Salam PP. Raudlatussu’ada dipimpin dengan sistem kolektif dengan
model Dewan Pengasuh yang terdiri dari para waris Almarhum Bpk. K.H. Abd. Salam
dengan pengasuh utama Drs. K.H. Hasbullah Abd. Salam.
Dalam periode kepemimpinan kolektif inilah dimulai perubahan pola dan sistem
pengajaran dari model tradisional kultural menjadi badan wakaf dan memiliki
yayasan melalui Akta Notaris pada tahun 1998.
Tuntutan zaman dan keberadaan Yayasan telah mendorong Dewan
Pengasuh untuk melakukan terobosan sistem pendidikan dengan membuka pondok
pesantren putri dan lembaga pendidikan umum sebagai respon sekaligus
implementasi dari aspirasi serta harapan masyarakat dan alumni yang ada.
Pada tahun ajaran 2003/2004, PP. Raudlatussu’ada Buaran / Yayasan Assalam Assalafiyyah secara
resmi membuka dan mendirikan sebuah
lembaga pendidikan lanjutan tingkat atas dengan nama Madrasah Aliyah Assalam
(MAA) Bantarkawung dengan berpedoman pada kurikulum Departemen Agama, dengan
nilai plus keterampilan dalam bidang komputer, menjahit, Bahasa Arab, Bahasa
Inggris, dll.
Visi dan Misi
a.
Visi
Terwujudnya Generasi Muslim Intelektual, Terampil, Dan
Berkepribadian Luhur.
b.
Misi
1.
Meningkatkan Aktivitas
Penghayatan Ajaran Agama.
2.
Mempunyai Keterampilan
Sesuai Minat Dan Bakat.
3.
Meningkatkan Kualitas
Belajar Mengajar Dan Bimbingan Secara Efektif.
4.
Menumbuhkan Motivasi Untuk
Berprestasi Dibidang Akademik Dan Non Akademik.
5.
Menyelenggarakan Pendidikan
Yang Berkualitas Dan Terjangkau Semua Lapisan.
Tujuan
a.
Tujuan Umum
1.
Berpartisipasi dalam Pembangunan Bangsa pada bidang
Pendidikan.
2.
Mempersiapkan sumber daya manusia yang bertaqwa kepada
Allah SWT dan budi pekerti
3.
Memberikan bekal ilmu pengetahuan agar para siswa
memiliki wawasan yang luas.
b.
Tujuan Khusus
1.
Membantu para siswa / Santri untuk bias mencapai apa
yang dicita-citakan (meneruskan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi).
2.
Memberikan bekal kepada para Siswa/Santri tentang
pengetahuan umum dan agama Islam terutama aswaja yang berbasis kitab-kitab
kuning.
Langganan:
Postingan (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar